Text
Perjuangan diplomasi dalam bidang kelautan (1957-1982)
Penelitian ini mengkaji tentang Perjuangan Diplomasi Indonesia Dalam Bidang Kelautan (1957-1982). Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi fakta dari perjuangan Indonesia untuk mencapai kedaulatan wilayah lautnya dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan melalui jalan diplomasi. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan data yang didapat dari hasil kajian kepustakaan dan disajikan secara deskriptif-naratif. Sumber data diperoleh dari dokumen-dokumen yang didapatkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Perpustakan Kementerian Kelautan, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa deklarasi Djuanda perlu diperjuangkan dalam diplomasi luar negeri Indonesia terkait dengan tiga faktor yaitu laut sebagai pemersatu bangsa, melindungi sumber daya alam Indonesia, dan kepentingan pertahanan keamanan. Selain itu, hasil dalam penelitian ini juga menjabarkan mengenai perjuangan diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan wilayah lautnya yang tercantum dalam deklarasi djuanda. Perjuangan tersebut ada dalam dua bentuk, yaitu perjuangan di tingkat regional maupun di tingkat internasional. Pada tingkat regional, Indonesia merundingkan dengan beberapa negara tetangga terkait garis batas landas kontinen dan batas wilayah. Kemudian pada tingkat internasional, Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai konferensi hukum laut internasional yang diselengarakan oleh PBB untuk mengenalkan prinsip Archipelago State dan memperjuangkannya hingga akhirnya dapat diterima oleh masyarakat internasional.
This study is about Indonesian Diplomacy Struggle In Marine Field (19571982). This study aims to reconstruct the facts of Indonesia's struggle to achieve the sovereignty of its marine territory in maintaining unity and unity through diplomacy. This study uses historical method and descriptive-narrative approach. Source of data obtained from the documents in the National Library of Indonesia (PNRI), National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI), University of Indonesia Library (UI), Library of the Ministry of Maritime Affairs, Center for Strategic and International Studies (CSIS) and UPT University Library State of Jakarta (UNJ). The results of this study indicate that the Djuanda Declaration needs to be fought in Indonesia’s foreign diplomacy related to three factors namely the sea as a unifying nation, protecting the natural resources of Indonesia, and the importance of defense and security. In addition, the results of this study also describes the diplomatic struggle made by the Indonesian people to achieve sovereignty of marine territories listed in The Djuanda Declaration. The struggle exists in two forms, namely the struggle at the regional level and at the international level. At the regional level, Delegations from Indonesia negotiate with several neighboring countries regarding the boundary line of the continental shelf and territorial boundaries. Then at the international level, Indonesia actively participates in various international maritime law conferences hosted by the United Nations to introduce the Archipelago State principle and champion it until it is finally accepted by the international community.
SS00015979 | SK 15979 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain