Text
Dogeng Burung Ruai asal Kalimantan Barat dalam karya Paningalatn Ruai
Karya Tari “Paningalatn Ruai” yang berpijak pada cerita dari daerah Kalimantan Barat ini merupakan suatu karya yang dibuat dengan tujuan sebagai syarat kelulusan Tugas Akhir Pendidikan Sendratasik Universitas Negeri Jakarta dan untuk mewujudkan karya mengenai Burung Ruai, dari Dongeng Asal Mula Burung Ruai Kalimantan Barat ke dalam sebuah karya tari dengan pijakan Tari Tradisional Dayak yang divisualisasikan dalam bentuk karya tari Kontemporer, memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan koreografer dalam mengimplementasikan ilmu yang didapat dengan menciptakan sebuah karya tari dan menumbuhkan rasa kesadaran bagi masyarakat agar menghargai warisan budayanya sendiri. Konstruksi karya tari Paningalatn Ruai bertitik tolak dari prespektif Alma M. Hawkins yang terdiri dari mengalami atau mengungkapkan, melihat, merasakan, mengkhayalkan, mengejawantahkan sampai pembentukan. Maka terciptalah sebuah tahapan penciptaan yang sesuai dengan metode studi pustaka. Wawancara dan pengamatan dilakukan kepada seniman dan tokoh masyarakat Dayak dan studi pustaka dilakukan sebagai referensi umum kesenian yang ada di Kalimantan Barat. Paningalatn Ruai tercipta dengan durasi 43 menit, di pertunjukkan di halaman Anjungan Kalimantan Barat Taman Mini Indonesia Indah dengan konsep baru. Penggunaan lighting dan banyaknya Obor sebagai media penerangan membuat karya ini lebih terlihat menarik. Tempat pertunjukan yang sudah mumpuni layakanya tempat aslinya di tambah dengan penempatan pengaturan panggung lainnya. Kata Kunci : Dongeng Burung Ruai , “Paningalatn Ruai”, Kalimantan Barat
The Dance Work of "Paningalatn Ruai" based on the story of West Borneo that was made with the aim of graduation of University of Jakarta, Study Program Drama, Dance and Music (Sendratasik) Education and to realize the work of the Ruai Bird, which came from the Origin of West Kalimantan, it called a Dayak Traditional Dance, which is visualized in Contemporary dance, gave an information about a knowledge to the community and also how far the ability of choreographer to implement the knowledge, who gained by creating a dance work and improve a sense of awareness for the community to appreciate its own cultural heritage. The construction of Paningalatn Ruai dance works based on the perspective of Alma M.Hawkins Method consisted experiencing or revealing, seeing, feeling, fantasizing, embodying until formatting. Then it created a stage of creation in accordance with literature study. Interviews and observations were made to Dayak artists and community leaders and the literature study was conducted as a general reference for art in West Kalimantan. Paningalatn Ruai created with a duration of 43 minutes, which performed at the Pavilion of West Kalimantan in Taman Mini Indonesia Indah. The lighting which used in this performance was some light and torchlight as a medium illumination to make this work more interesting. The place of this performance where used, it look liked an original place in West Kalimantan. Keyword: Dongeng Burung Ruai, "Paningalatn Ruai", West Kalimantan
SS00016072 | SK 16072 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2018.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain