Text
Komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dengan nasyarakat pribumi : studi kasus di Kawasan Pecinan, Pasar Lama - Kota Tangerang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi antar budaya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, serta untuk mengetahui apakah terdapat hambatan dalam komunikasi antar budaya tersebut. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari 2 informan inti, dan 6 informan kunci yang terdiri dari 3 masyarakat etnis Tionghoa dan 3 masyarakat pribumi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi di kawasan Pecinan Pasar Lama Kota Tangerang ini cukup kompleks. Terlihat dari sejarah asal mula kedatangan etnis Tionghoa yang kurang diterimanya masyarakat Tionghoa di Tangerang, serta berbagai macam peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Tak jarang dalam suatu komunikasi yang dilakukan oleh dua masyarakat yang berbeda budaya ini juga mengalami hambatan dalam komunikasi. Seperti adanya sikap etnosentrisme, strereotip, dan akhirnya menimbulkan prasangka pada salah satu pihak.
The purpose of this study is to find out how the communication process between ethnic Chinese culture with indigenous communities in the Old Market area of Tangerang City, and to determine whether there are obstacles in communication between cultures. The method of this research is qualitative method. Informants in this study amounted to 8 people consisting of 2 core informants, and 6 key informants consisting of 3 ethnic Chinese and 3 indigenous communities. Technique of data collection is done through observation, interview and documentation. The results of this study indicate that the process of communication between ethnic Chinese ethnic with indigenous communities in the Old Town Market Chinatown Tangerang is quite complex. Seen from the history of the origin of the arrival of ethnic Chinese that lack of acceptance of Chinese society in Tangerang, as well as various events that have happened before. Not infrequently in a communication conducted by two different societies of this culture are also experiencing barriers in communication. Like the attitude of ethnocentrism, strereotip, and ultimately lead to prejudice on one side.
SS00016206 | SK 16206 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain