Text
Pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap turnover guru SMP swasta di Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang
RINGKASAN
Fenomena turnover merupakan keluarnya guru dari suatu sekolah ke sekolah lain atau bahkan menuju ke profesi lain yang disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Mooehead Graffin yakni: Turnover occurs when people quit their jobs. An organizational usually incrurs costs in replecing workers who have quit, and if turnover involves especially productive people, it is even more costly. Turnover seems to result from a number of factors, including aspects of the job, the organization, the individual, the labor market, and family influences. In general, apoor person-job fit is also a likely cause of turnover. Maksudnya, turnover terjadi ketika orang berhenti dari pekerjaan mereka. Organisasi biasanya menanggung biaya dalam mengganti pekerja yang telah berhenti, dan jika turnover melibatkan orang-orang yang sangat produktif, itu bahkan bisa sangat merugikan organisasi. Turnover nampaknya berawal dari sejumlah faktor, termasuk aspek pekerjaan, organisasi, individu, pasar tenaga kerja, dan pengaruh keluarga. Budaya sebagai sebuah nilai yang membedakan organisasi satu dengan yang lainnya. Menurut Kreitner dan Kinicki menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku dalam organisasi “Organizational culture is the set of shared, taken-for-granted implicit assumption that a group holds and that determines how it perceives, think about, and reacts to its various environments. this defenition highlights three important characteristics of organizational culture. first, organizational culture is passed on to new employees through the process of socialization. second, organizational culture influences our behavior at work. finally, organizational culture operates at different levels.”. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi implisit bersama, diambil untuk diberikan yang dimiliki kelompok dan yang menentukan bagaimana persepsi, pemikiran, dan reaksi terhadap berbagai lingkungannya. Defenisi ini menyoroti tiga karakteristik penting dari budaya organisasi. Pertama, budaya organisasi diteruskan ke karyawan baru melalui proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi perilaku kita di tempat kerja. Akhirnya, budaya organisasi beroperasi pada tingkat yang berbeda. Selanjutnya Stephen P.Robbins and Timothy A. Judge juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepuasan dan turnover: “Research on the relationship between satisfaction and turnover is much stronger than the other satisfaction reserch mentioned so far. Satisfied emplyees have lower levels of turnover, while
iv
dissatified employee have higher levels of turnover. hubungan antara kepuasan dan turnover jauh lebih kuat dari pada penelitian kepuasan lainnya yang disebutkan sejauh ini. Karyawan yang puas memiliki tingkat turnover yang lebih rendah, sementara karyawan yang tidak puas memiliki tingkat turnover yang lebih tinggi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan menggunakan teknik analisis jalur, Pada hasil uji coba instrumen turnover dari 40 butir instrumen yang diuji cobakan terhadap 36 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar r = 0,94. Hasil uji coba instrumen budaya organisasi terdapat 32 butir instrumen yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar r = 0,96. Pada hasil uji coba insturmen kepuasan kerja terdapat 33 butir instrumen yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar r = 0,97.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, peneliti menyimpulkan, terdapat pengaruh langsung negatif budaya organisasi terhadap turnover. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r13 = -0, 637 dan nilai koefisien jalur sebesar p31 = -0,461. Hal ini menjelaskan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap turnover, kedua dapat ditarik simpulan terdapat pengaruh langsung negatif kepuasan kerja terhadap turnover. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r23 = -0,587 dan nilai koefisien jalur sebesar p23 = -0.364. Ini mengartikan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap turnover, ketiga, diambil simpulan terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap Kepuasan kerja. Dari perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r12 = 0,485 serta nilai koefisien jalur sebesar p21= 0,485 . Ini mengartikan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Dari hasil penelitian tersebut, maka implikasinya adalah turnover dapat diturunkan dengan cara meningkatkan budaya organisasi serta kepuasan kerja yang menyenangkan. Kesimpulan 1) Budaya organisasi berpengaruh langsung negatif terhadap turnover. Artinya, penguatan budaya organisasi mengakibatkan penurunan turnover guru SMP Kecamatan Karang Tengah. 2) Kepuasan kerja berpengaruh langsung negatif terhadap turnover. Artinya, peningkatan konduktifitas kepuasan kerja mengakibatkan penurunan turnover guru SMP Kecamatan Karang Tengah. 3) Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja. Artinya, penguatan budaya organisasi mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja pada guru SMP Kecamatan Karang Tengah.
TM00005115 | TM 5115 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2018.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain