Text
Implementasi program pembinaan narapidana melalui proses resosialisasi : studi di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan Jakarta Timur
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena pembinaan yang terjadi Lembaga Pemasyarakatan terhadap perempuan. Studi ini dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan Jakarta Timur yang bertempat di Jl. Bambu Asri Raya, RT.4/ RW.9, Pd. Bambu, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dengan sasaran pembinaan yaitu perempuan yang yang berhadapan dengan hukum. Program pembinaan yang dilakukan oleh lembaga dalam bentuk pembinaan mental, intelektual, kemandirian, fisik, kemasyarakatan dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek penelitian total berjumlah 8 orang yang terdiri dari satu Kepala Lapas Perempuan, dua Tenaga Pembina di Lembaga Pemasyarakatan, dua Sipir, tiga Narapidana Perempuan di Lapas. Dalam proses penelitian ini, peneliti menggunakan kajian ilmu sosiologi dengan Teori Resosialisasi. Berdasarkan temuan lapangan proses pembinaan masyarakat terbagi menjadi resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi di gambarkan dengan pelepasan seluruh identitas-identitas narapidana yang baru masuk, yang kemudian digantikan dengan identitas yang baru. Pada saat itu, mereka melewati beberapa proses, mulai dari penahanan, pembinaan hingga pembebasan. Selanjutnya yaitu proses desosialisasi, hal ini ditandakan dengan pencabutan identitas diri yang lama dan disertai penyamaan status serta perannya dalam proses pembinaan. Ketika mereka berada di dalam penjara, identitas mereka sama dengan narapidana lainnya mulai dari seragam, makanan, hingga tempat tidur pun sama. Meskipun tidak dipungkiri adanya beberapa kekurangan dalam proses penerapan program pembinaan ini namun Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jakarta Timur ini berhasil menerapkan program-program pembinaan yang mampu diterima dengan baik oleh narapidana.
This study aims to describe the phenomenon of coaching that occurs Penitentiary against women. This study was conducted at East Jakarta Special Women's Prison in Jl. Bambu Asri Raya, RT.4 / RW.9, Pd. Bamboo, Duren Sawit, East Jakarta, Special Capital Region of Jakarta. With the target of coaching is women who are dealing with the law. Coaching programs undertaken by the institution in the form of mental mentoring, intellectual, self-reliance, physical, social and social. This research uses qualitative approach, by using descriptive method. Data collection techniques through observation techniques, in-depth interviews and documentation. Total research subjects amounted to 8 people consisting of one Head of Women's Prison, two Counselors in Penitentiary, two Warden, three Women Prisoners in prison. In the process of this study, researchers used the study of sociology with the theory of resocialization. Based on field findings, the community development process is divided into resocialization and desocialization. In the process of resocialization, it is described by the release of all newly admitted inmates' identities, which are then replaced with new identities. At that time, they went through several processes, ranging from cultivation, coaching to liberation. Furthermore, the process of desocialization, this is marked by the revocation of the old identity and accompanied by the equation of status and role in the process of coaching. When they are in prison, their identities with other inmates from uniform, food, to bed are the same. Although it is undeniable that there are some shortcomings in the process of implementing this coaching program, the East Jakarta Class IIA has successfully implemented coaching programs that are wellreceived by prisoners.
SS00016087 | SK 16087 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2018.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain