Text
Wayang santri sebagai model dakwah Islam berbasis kearifan lokal
ABSTRAK
Abdul Sofyan, Wayang Santri Sebagai Model Dakwah Islam Berbasis Kearifan Lokal, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan asal usul dan sejarah perkembangan wayang santri, sisi keindahan yang terdapat dalam pagelaran wayang santri, dan menjabarkan nilai-nilai keislaman yang terdapat dalam pagelaran wayang santri.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang mendeskripsikan suatu model dakwah Islam yang ditinjau dari sudut pandang penelitian sejarah. Sumber data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan di Konsersium Rumah Wayang Ki Enthus Susmono di desa Bengle, Kabupaten Tegal pada bulan Mei tahun 2019. Wawancara dilakukan secara mendalam kepada perangkat kesenian wayang santri yang terdiri dari dalang, sinden, dan pemain musik wayang santri yang dilakukan pada bulan Mei tahun 2019. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang model dakwah Islam, nilai-nilai keislaman, dakwah kultural melalui kesenian wayang dan kearifan lokal dalam Islam.
Penelitian ini menghasilkan beberapa poin penting mengenai model dakwah Islam berbasis kearifan lokal dalam kesenian wayang santri Ki Enthus Susmono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian wayang santri telah muncul sebelum Ki Enthus Susmono mempopulerkannya hingga saat ini. Pada awal kemunculannya, wayang santri tidak banyak disisipi nilai-nilai keislaman. Namun, di era Ki Enthus Susmono, wayang santri berubah menjadi wayang yang dikhususkan untuk kegiatan dakwah. Wayang santri yang merupakan sebuah model dakwah Islam mengandung keindahan-keindahan yang dapat ditemukan dalam aspek cerita dan pagelarannya. Wayang santri tidak begitu rumit dengan pakem-pakem seperti yang terdapat dalam pagelaran wayang pada umumnya, hal itu digunakan agar penyampaian pesan dakwah dapat dipahami oleh para penonton. Sebagai model dakwah, wayang santri juga menanamkan nilai-nilai keislaman kepada para penontonnya, nilai-nilai keislaman tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: nilai akidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak yang dapat menjadikan penonton mendapatkan nilai tontonan sekaligus tuntunan dari sebuah pagelaran wayang santri.
Kata kunci: Wayang Santri, Model Dakwah Islam, Kearifan Lokal,
SS00021762 | SK 21762 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2019.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain